ihudzaifah241. ukuran kuantitatif thd temperatur; panas dan dingin, diukur dng termometer 2. .cara kerja t ermometer zat cair yaitu ketika suhu disekitar naik menjadi panas mak cairan didalam termometer akan naik dan jika suhu disekitar turun maka cairan didalam termometer akan menurun. Termometer bimetal yaitu apabila suhu berubah menjadi tinggi keping bimetal akan melengkung ke arah logamSebelum kita membahas tentang prinsip kerja termometer. Kita akan mengulas terlebih dahulu tentang pengertian termometer. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suhu. Termometer berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari dua suku kata. Thermo berarti suhu atau panas dan meter berarti mengukur. Oleh karena itu, maka secara harafiah termometer dapat diartikan sebagai sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu/panas pada suatu zat atau benda. Kilas Balik Sejarah Pengembangan Termometer Sejarah termometer pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 dan 17. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa berongga yang berisi zat cair. Zat cair yang terdapat dalam termometer biasanya berupa air raksa ataupun cairan alkohol, kemudian bagian atasnya tersisa sebuah ruang kosong yang berongga. Termometer adalah sebuah benda yang memiliki fungsi untuk mengukur suhu atau panas dalam suatu zat atau benda. Setelah mengetahui tentang pengertian termometer, berikut kami akan membahas fungsi, jenis dan juga prinsip kerja termometer. Mari kita simak bersama! Prinsip Kerja Termometer Yang Perlu Anda Ketahui Secara sederhana, prinsip kerja termometer juga dipengaruhi oleh perubahan suhu dan juga perubahan volume dari zat atau benda yang akan di ukur tersebut. Cara kerja thermometer dapat dijelaskan secara garis besar adalah sebagai berikut Bila zat cair didalam tandon dikenai panas, maka zat cair tersebut akan memuai. Karena zat cair dalam tandon tersebut memuai, maka zat cair tersebut masuk ke dalam celah pipa kapiler. Selanjutnya, suhu tersebut berhenti pada celah tertentu. Dan dari skala tersebut maka dapat dibaca skala suhu dari benda atau zat tersebut. Begitulah cara kerja dari sebuah termometer. Secara umum prinsip kerja termometer dapat dipengaruhi oleh dua hal. Yaitu perubahan suhu benda atau zat, dan juga volume dari zat atau benda yang akan diukur. Bahan Pembuat Termometer Dan Jenis-Jenis Termometer Pada umumnya, termometer terbuat dari sebuah pipa berongga yang didalamnya diisi dengan zat cair. Zat cair yang biasa digunakan dalam sebuah termometer adalah air raksa dan alkohol. Nah, mengapa kedua benda ini dijadikan sebagai bahan pengisi termometer? Berikut akan kami ulas kelebihan dua zat pengisi termometer ini 1. Kelebihan Air Raksa Kelebihan air raksa ketika digunakan sebagai pengisi termometer adalah karena raksa memiliki titik beku yang rendah yakni hingga -39 derajat celcius. Dan titik didih yang tinggi yaitu hingga mencapai 357 derajat celcius. 2. Kelebihan Alkohol Kelebihan alkohol sebagai bahan pengisi termometer adalah karena alkohol membeku pada suhu -114,9 derajat Celcius. Sedangkan titik didihnya hingga mencapai 78 derajat Celcius. Artikel Terkait Alat Ukur Tekanan Udara Berdasarkan data ini, itulah mengapa biasanya untuk mengukur suhu-suhu bertemperatur tinggi. Maka termometer raksa lebih banyak digunakan dibanding jenis termometer yang lainnya. Jenis-Jenis Termometer Dan Kegunaannya Jenis-jenis termometer secara umum dibagi menjadi beberapa diantaranya adalah 1. Termometer Air Raksa Alat ukur suhu jenis ini merupakan yang paling sering umum digunakan. Termometer raksa ini banyak digunakan karena dapat mengukur suhu dengan temperatur yang sangat tinggi sekaligus rendah. 2. Termometer Alkohol Termometer alkohol dikenal dengan termometer minimum karena termometer ini dapat mengukur suhu hingga ke tingkat yang sangat rendah yakni -114,9 derajat Celcius. 3. Termometer Bimetal Mekanik Untuk membuat termometer bimetal mekatik, setidaknya membutuhkan dua logam yang mempunyai koefisien berbeda. Prinsip kerja termometer bimetal adalah apabila berada pada suhu tinggi maka termometer akan melengkung kearah logam berkoefisien tinggi. Dan begitu pula berlaku untuk yang sebaliknya. 4. Termometer Inframerah Termometer ini biasa digunakan untuk benda-benda yang suhunya bergerak cepat, panas dan tidak dapat dipegang oleh tangan. Maka untuk mengukurnya, maka menggunakan termometer jenis ini. 5. Termometer Klinis Jenis termometer yang satu ini adalah termometer yang sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang. Biasanya benda ini ditempelkan pada ketiak, mulut ataupun anggota tubuh lainnya. Itulah tadi beberapa penjelasan singkat tentang jenis-jenis termometer, kegunaan, fungsi dan juga prinsip kerja termometer.
JenisFungsi dan Cara Kerja Termometer Zat padat Termometer Hambatan Berfungsi Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000°C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatannya
termometer laboratorium adalah Dalam kehidiupan sehari-hari tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan benda yang bernama termometer. Termometer menjadi alat yang umum digunakan dalam berbagai bidang seperti kita menemukannya dalam dunia medis dan juga di dalam laboratorium. Penggunaan termometer di alat laboratorium tentu memiliki tujuan kegunaan yang sama yakni untuk mengetahui suhu suatu sistem yang diukur. Namun termometer dalam penggunaan laboratorium memiliki perbedaan dengan termometer yang digunakan oleh medis untuk fungsi klinis. Termometer merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu. Termometer umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun inframerah namun dalam penggunaan laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional. Temperatur itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini. Contoh penggunaan termometer di laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi. Untuk mengukur suhu dari suatu sistem terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius oC, Kelvin K, dan Fahrenheit oF. Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing. Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35 sampai 42oC. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0 sampai 350oC. Jenis Termometer Dalam penggunaannya di laboratorium, termometer yang umum digunakan adalah termometer konvensional atau termometer liquid. Termometer ini menggunakan suatu zat cair yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan dalam termometer. Syarat dari zat cair tersebut ialah zat cair harus berwarna dan dapat dilihat dengan mudah, memiliki ekspansi termal, dan memiliki titik beku yang rendah. Berikut ini adalah jenis termometer liquid yang sering digunakan di laboratorium. Termometer Raksa Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan. Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar. Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita. Termometer Alkohol Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis. Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit. Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78oC sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita. Cara Menggunakan Termometer Dalam penggunaan termoter ini tentunya memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Adapun cara mempergunakan termometer dalam laboratorium, antara lain sebagai berikut; Bersihkan Termometer Sebelum kita menggunakan termometer, pastikan termometer telah bersih dari zat kimia lain. Jika terdapat zat kimia lain yang menempel pada termometer hal tersebut akan membuat zat yang kita ukur menjadi terkontaminasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada zat tersebut. Posisi Termometer Untuk menggunakan termometer posisikan termometer untuk bagian ujung bawah supaya tidak menyentuh dasar dari wadah zat yang kita gunakan. Semisal kita mengukur suhu zat cair dalam gelas beaker, pastikan ujung bawah atau sensor dari termometer tidak menyentuh dasar dari gelas beaker. Jangan Memegang Termometer Saat melakukan pengukuran, sebaiknya kita tidak memegang termometer secara langsung menggunakan tangan kita. Hal tersebut karena tangan kita memiliki panas sehingga akan berpengaruh terhadap pengukuran dari termometer. Oleh karena itu gunakan tali untuk menggantungkan termometer sehingga tidak bersentuhan secara langsung dengan tangan kita. Demikian artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca tentang pengertian termometer laboratorium, jenis, dan cara menggunakannya. Semoga melalui postingan yang kami berikan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.
A Pengertian pH meter. pH meter adalah alat ukur elektronik yang digunakan untuk mengukur pH suatu cairan kimia. pH meter memiliki sebuah elektroda (probe pengukur) yang langsung terhubung ke alat elektronik yang selanjutnya akan mengukur dan menampilkan nilai pH secara akurat. Alat ini umum digunakan di industri pakaian, pewarna, air minum October 09, 2020 Uji Kompetensi Bab 4Halaman 154Bab 4 Suhu Dan PerubahannyaIlmu Pengetahuan Alam IPAKelas 7 SMP/MTSSemester 1 K13Jawaban Uji Kompetensi Bab 4 IPA Kelas 7 Halaman 154 Suhu Dan PerubahannyaJawaban Uji Kompetensi Bab 4 Halaman 154 IPA Kelas 7 Suhu Dan PerubahannyaJawaban Uji Kompetensi Bab 4 IPA Kelas 7 Halaman 154 Suhu Dan Perubahannya• Review2. Bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimetal, dan termometer kristal cair?JawabTermometer zat cairTermometer zat cair bekerja dengan mengukur pemuaian dari zat cair di dalam termometer. Dengan meningkatnya suhu, maka benda akan memuai meningkat panjang, luas atau volumenya. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan. Umumnya zat cair yang digunakan adalah raksa merkuri, yang merupakan satu-satunya logam cair pada suhu bimetal Termometer bimetal bekerja dengan mengukur pelengkungan yang terjadi akibat perbedaan pemuaian batangan yang di dua sisinya tersusun dari logam metal yang berbeda. Batangan ini disebut bimetal dan dibentuk melingkar atau perbedaan pemuaian, bimetal ini akan melengkung, dan dari lengkungan ini akan dapat diukur suhu saat kristal cair Termometer kristal cair bekerja dengan melihat perbedaan warna kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini dikemas dalam plastik tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan kristal ini tidak menggunakan pemuaian, berbeda dengan termometer bimetal dan zat cair. KelebihanTermometer Air Raksa: Jangkauan suhu cukup lebar, titik beku - 40 o dan titik didih 360 o. Air raksa mudah dilihat karena berwarna mengkilat. Pemuaian sangan teratur. Terpanasi secara merata, sehingga perubahan suhu sangat cepat. Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler sehingga pengukurannya menjadi teliti. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital INI JAWABAN TERBAIK 👇 Perbedaannya adalah Prinsip kerja termometer cair adalah karena menggunakan “zat cair” maka prinsip kerjanya menggunakan prinsip pemuaian zat cair/volume. Prinsip kerja termometer digital adalah termometer digital mengandung zat padat seperti besi untuk mengukur suhunya, sehingga digunakan prinsip pemuaian benda padat/panjang. Was this helpful? 0 / 0 Postingan TerkaitJelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan…Apa perbedaan prinsip dan cara kerjaPemisahan campuran zat cair berdasarkan perbedaan titik…Sebutkan 3 perbedaan Panas Dan SuhuJelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia…Jelaskan perbedaan antara peristiwa membeku dan mencair xsRb97.